Apycom jQuery Menus
RS Husada Utama Surabaya
 
Untitled Document
  Spesialisasi & Layanan  
 
------------------------------------------------
 
Anestesi & Reanimasi
 
------------------------------------------------
 
Andrologi
 
------------------------------------------------
 
Bedah
 
------------------------------------------------
 
Bedah Plastik
 
------------------------------------------------
 
Gigi
 
------------------------------------------------
 
Jantung
 
------------------------------------------------
 
Kandungan
 
------------------------------------------------
 
Kesehatan Anak
 
------------------------------------------------
 
Kulit
 
------------------------------------------------
 
Mata
 
------------------------------------------------
 
Neosurgery
 
------------------------------------------------
 
Orthopedi & Traumatologi
 
------------------------------------------------
 
Paru-paru
 
------------------------------------------------
 
Penyakit Dalam
 
------------------------------------------------
 
Radiologi
 
------------------------------------------------
 
Rehabilitasi Medik
 
------------------------------------------------
 
Saraf
 
------------------------------------------------
 
THT
 
------------------------------------------------
 
Urologi
 
------------------------------------------------
 
Psikiatri
 
------------------------------------------------
 
Gizi Klinik
 
 
  Video  
+ More video
  Lokasi Kami  
 
Prof. Dr. Moestopo No.31-35,
Surabaya - 60131
Telp. (031) 501 8335
Fax. (031) 501 8337 / 501 0777
info@husadautamahospital.com
------------------------------------------------
+ Lihat Peta Lokasi
 
     
     
Jaga Lambung Selama Puasa
Oleh : dr. Heru Wijono, SpPD
Puasa bukan sekadar kegiatan keagamaan yang wajib dilakukan umat muslim. Lebih dari itu, puasa juga memiliki khasiat yang baik untuk menjaga kesehatan terutama lambung kita, dan jika disertai dengan diet yang benar, puasa memberikan efek luar biasa bagi kesehatan tubuh.

Salah satu fungsi utama lambung adalah sebagai penghalang (barrier) saluran makanan dari bakteri yang masuk bersama makanan. Dengan cara memproduksi asam sehingga sebagian besar bakteri tidak bisa hidup di lambung. Tetapi disinilah keajaiban kekuasaan Allah SWT, asam lambung dinetralisir oleh lapisan lendir di dinding lambung sehingga tingkat keasaman (ph)di dinding lambung tidak merusak sel sel lambung yang terdiri dari protein. Perlu diketahui untuk protein badan bertahan sampai dengan ph 6,8.

Gangguan keseimbangan antara tingkat keasaman dan ketebalan selaput lendir lambung inilah yang menyebabkan gangguan lambung, dimasyarakat sering diistilahkan sebagai "maag".
Lalu apakah penderita maag bisa berpuasa ?
Sering kali justru penderita merasa membaik dengan berpuasa. Mengapa? Penyakit "maag" atau di bidang kedokteran disebut dispepsia dibagi menjadi dua yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Dispepsia organik diakibatkan penyakit mulai dari infeksi bakteri helicobacter pylori sampai dengan penyakit diluar lambung. Sedangkan dyspepsia fungsional diakibatkan pola hidup, pola makan dan psikis (stress).

Pada saat penderita berpuasa, pastinya akan menahan makan dan minum dan menahan nafsu termasuk nafsu amarah. Sudah lama diketahui bahwa stress memicu produksi asam lambung, sehingga saat berpuasa dengan mengendalikan emosi maka produksi asam lambung yang berlebihan dapat dihindari.
Mengapa stress bisa meningkatkan asam lambung ?
Stres dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Saat stres, orang cenderung makan sedikit, termasuk kurang sayuran. Mereka memilih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori. Stres menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh dan merangsang produksi asam lambung dalam jumlah berlebihan. Akibatnya, lambung terasa sakit,nyeri, mual, mulas, kembung bahkan luka.

Selain itu hindari makanan yang berpotensi membentuk banyak gas seperti kubis, kol, kacang, dan minuman bersoda yang terlalu banyak. Tidak hanya itu, hindari juga makanan yang menimbulkan iritasi pada dinding lambung seperti makanan dengan cuka, merica, dan pedas yang berlebihan.
Agar lambung tetap aman
Pada waktu berpuasa, memasuki waktu berbuka sebaiknya jangan langsung makan dalam jumlah banyak. Langkah pertama ta'jil dulu dengan minum secukupnya atau dengan makanan kecil seperti kurma atau kue - kue kecil. Hal ini dikarenakan, lambung belum beradaptasi bila langsung diberikan makanan yang banyak .Saat puasa selama 14 jam lambung dalam keadaan kosong sehingga justru sering menimbulkan rasa kembung dan mual, akibat peregangan dinding lambung yang berlebihan.
Jadi apakah penderita lambung boleh berpuasa?
Boleh. Bila diperlukan dapat dibantu dengan mengkonsumsi obat untuk mengendalikan produksi asam lambung. Tentu ada baiknya bila penderita berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter keluarga anda, sehingga puasa dapat dijalankan dengan leluasa.
Untitled Document
  Jadwal Dokter  
 
------------------------------------------------
 
Jadwal Dokter
 
 
  Layanan Unggulan  
 
------------------------------------------------
 
RetCam
 
------------------------------------------------
 
CT-Scan 64 Slices
 
------------------------------------------------
 
MRI 1,5 T
 
------------------------------------------------
 
Radiologi Intervensi
 
------------------------------------------------
 
USG 4D
 
------------------------------------------------
 
Klinik Nyeri Terpadu
 
 
  Kata Sehat Hari ini  
 
   

"Mari Jaga Kesehatan Jantungmu"
dengan olahraga rutin dan memakan makanan yang sehat.

dr. Lely Puspita C. Dewi, SpJP (K)
 
  Social Network  
 
 
Find me on Twitter
Find me on Instagram
Find me on Instagram
  Video  
+ More video
RS Husada Utama
   
  Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.
 
 
Copyright © Husada Utama Hospital Surabaya, 2012.
Best Viewed with Firefox browser in 1024 x 768 screen resolution.