Artikel
Kenapa Kita Harus Makan Lebih Lambat? Ini Risiko Jika Terbiasa Makan Cepat
Risiko Makan Terlalu Cepat
- Asam Lambung (GERD)
Kebiasaan makan cepat dapat meningkatkan aliran balik asam lambung ke kerongkongan (refluks), yang berisiko menimbulkan nyeri ulu hati, sesak napas, bahkan bisa berkembang ke komplikasi seperti luka pada kerongkongan atau penyempitan jika dibiarkan. - Kenaikan Berat Badan
Tubuh butuh waktu sekitar 20 menit agar sinyal kenyang dari perut sampai ke otak. Jika makan terlalu cepat, Anda bisa mengonsumsi terlalu banyak sebelum merasa kenyang ini dapat menyebabkan kelebihan kalori dan akhirnya meningkatkan berat badan. - Risiko Sindrom Metabolik
Makan cepat berhubungan dengan peningkatan berat badan, yang kemudian bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik dan resistensi insulin kondisi yang bisa memicu diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. - Pencernaan Tidak Optimal
Karena cenderung mengunyah kurang saat makan cepat, makanan masuk ke lambung dalam potongan besar. Hal ini membuat sistem pencernaan harus bekerja lebih keras, yang bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat enzim pencernaan bekerja lebih berat. - Kecenderungan Makan Berlebih
Selain masalah pencernaan, makan cepat bisa membuat seseorang merasa “tidak puas” dengan makanannya, dan berpotensi memperparah kebiasaan makan berlebihan (binge eating).
Manfaat Makan Lebih Perlahan
Makan dengan lebih santai dan memperlambat ritme makan dapat memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan:
- Mengontrol Asupan Kalori
Dengan makan lebih lambat, Anda cenderung makan lebih sedikit karena memberi waktu tubuh merespon sinyal kenyang. - Meningkatkan Nikmat Makanan
Anda bisa lebih mencicipi rasa dan tekstur makanan, membuat pengalaman makan lebih menyenangkan. - Peningkatan Penyerapan Nutrisi
Karena mengunyah lebih lama, tubuh bisa menyerap nutrisi dari makanan dengan lebih baik. - Pencernaan Lebih Lancar
Makan perlahan membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien. - Efek Psikologis Positif
Aktivitas makan menjadi lebih tenang, membantu mengurangi stres dan memberi rasa kontrol diri.
Tips untuk Menghindari Kebiasaan Makan Cepat
Berikut beberapa strategi agar Anda bisa makan lebih santai dan sehat:
- Hindari makan sambil menonton TV, memegang ponsel, atau mengetik fokuskan perhatian pada makanan.
- Ciptakan suasana makan yang nyaman: dengarkan musik lembut atau nyalakan lilin agar suasana lebih tenang.
- Kunyah setiap suapan dengan perlahan, minimal 20–30 kali kunyahan per suap.
- Tetapkan jadwal makan yang rutin agar Anda tidak terlalu lapar dan tergoda makan cepat.
- Selingi dengan camilan sehat (seperti buah atau kacang berserat) agar saat makan utama Anda tidak terlalu lapar dan makan terburu-buru.
- Pilih makanan kaya serat (sayur, buah, biji-bijian) agar proses pencernaan berlangsung lebih lama dan Anda cepat merasa kenyang.
Makan dengan cepat mungkin terasa efisien, tapi kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mulai dari gangguan pencernaan, kenaikan berat badan, hingga risiko sindrom metabolik. Sebaliknya, makan lebih perlahan tidak hanya membantu mengontrol asupan kalori, tetapi juga meningkatkan penyerapan nutrisi dan kualitas pengalaman makan.
