Klarifikasi Mitos & Fakta: Pentingnya Waspada terhadap Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum pada wanita. Sayangnya, banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang penyakit ini dan mitos tersebut bisa membuat orang mengabaikan pencegahan atau deteksi dini. Berikut sejumlah kesalahpahaman umum, dan penjelasannya berdasarkan penelitian serta rekomendasi medis.

Mitos: “Kanker serviks tidak bisa dicegah”

Fakta: Justru sebaliknya kanker serviks termasuk kanker yang bisa dicegah. Dengan vaksinasi terhadap Human Papillomavirus (HPV) dan skrining rutin seperti Pap smear, risiko berkembangnya kanker serviks bisa ditekan secara signifikan.

Mitos: “Terinfeksi HPV berarti pasti terkena kanker serviks”

Fakta: HPV memang penyebab utama kanker serviks, tapi tidak semua infeksi HPV menyebabkan kanker. Hanya jenis-jenis tertentu terutama tipe 16 dan 18 yang membawa risiko tinggi. Banyak infeksi HPV hilang dengan sendirinya tanpa berkembang menjadi kanker.

Mitos: “Setelah divaksin HPV, tidak perlu skrining Pap smear lagi”

Fakta: Vaksin HPV memberi proteksi terhadap jenis-jenis HPV paling berisiko tetapi tidak terhadap semua jenis virus. Oleh karena itu, tetap perlu dilakukan skrining secara berkala guna mendeteksi perubahan sel di leher rahim.

Mitos: “Orang dengan satu pasangan seksual aman dari kanker serviks”

Fakta: Meskipun memiliki banyak pasangan seks meningkatkan risiko, infeksi HPV bisa terjadi bahkan dengan satu pasangan terutama jika pasangan tersebut tidak bebas HPV. Jadi, memiliki satu pasangan tidak otomatis meniadakan risiko.

Mitos: “Kanker serviks dan kanker rahim itu sama”

Fakta: Serviks (leher rahim) dan rahim atau uterus adalah bagian berbeda dari sistem reproduksi wanita. Kanker serviks terjadi di serviks, sedangkan kanker rahim terjadi di tubuh rahim penyebab dan mekanismenya berbeda. Karena itu, keduanya tidak bisa dianggap sama.

Mitos: “Kanker serviks tidak bisa disembuhkan, korban pasti putus asa”

Fakta: Jika terdeteksi sejak dini, peluang kesembuhan untuk kanker serviks sangat besar. Deteksi awal lewat skrining dan perawatan yang tepat memberikan peluang sembuh dan hidup normal.

 

Kenapa Kita Harus Waspada dan Teliti

Karena kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala pada stadium awal, banyak wanita baru menyadari penyakit ini ketika sudah lanjut dan pada titik itu, pengobatan menjadi lebih sulit. Itulah mengapa deteksi dini, vaksinasi, dan paham betul mana fakta dan mana mitos sangat penting.

Apalagi infeksi HPV sangat umum terjadi, dan bisa menyerang siapa saja yang pernah aktif secara seksual sehingga kewaspadaan tidak boleh diabaikan, tak peduli usia atau status.

 

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah & Deteksi Dini

• Lakukan vaksinasi HPV sesuai anjuran dokter sebagai langkah pencegahan utama.
• Lakukan pemeriksaan Pap smear atau tes HPV secara berkala bukan hanya saat ada keluhan.
• Hindari faktor risiko: misalnya bergonta-ganti pasangan seks, merokok, atau pola hidup tidak sehat yang dapat melemahkan sistem kekebalan.
• Berikan edukasi benar di lingkungan sekitar terutama keluarga dan teman agar mitos tidak terus beredar.

 

Mengenal fakta dan membuang mitos tidak hanya soal pengetahuan ini soal menjaga kesehatan dan masa depan. Jika ada hal yang membuat Anda ragu, jangan sungkan berdiskusi dengan tenaga medis. Pengetahuan yang tepat bisa menjadi langkah awal pencegahan yang sangat berarti.